Kamis, 30 Juni 2011

HUKUM KARMA

Kebanyakan dari kita manusia salah mengerti tentang hukum karma. Mereka beranggapan bahwa hukum karma adalah paham fatalisme, yang menganggap seseorang ditakdirkan untuk menderita atas kejahatan yang telah dilakukan oleh dirinya sendiri atau bahkan atas kejahatan yang tak diketahui pada kehidupan yang lampau yang telah terlupakan. Itu tidaklah benar, Seperti yang akan ditunjukkan oleh cerita berikut ini.

DUA ORANG PEREMPUAN MASING-MASING SEDANG MEMBUAT KUE.

Perempuan yang pertama memiliki bahan-bahan yang memprihatinkan. Terigu tua yang lumutan, sehingga gumpalan-gumpalan hijaunya harus ditampi terlebih dahulu. Mentega yang diperkaya kolesterol yang sudah agak masam. Dia harus menyingkirkan bongkahan-bongkahan cokelat dari gula pasirnya (Karena seseorang telah menyendok dengan sendok basah bekas mengaduk kopi), dan satu-satunya buah yang dipunyainya adalah kismis purba, sekeras uranium. Dan dapurnya bergaya "Pra-Perang Dunia"__Entah perang dunia yang mana. :D

Perempuan kedua memiliki bahan-bahan terbaik. Tepung terigu murni hasil cocok tanam organik, dijamin bukan hasil rekayasa genetik. Dia punya mentega bebas kolesterol, gula pasir, dan buah-buahan segar langsung dari kebun sendiri. Dan dapurnya adalah dapur mutakhir, dengan segala peralatan moderan.

Perempuan mana yang membuat kue yang lebih enak?

Acap kali, bukan orang yang memiliki bahan-bahan terbaiklah yang dapat membuat kue terbaik-- ada yang lebih dari sekedar bahan baku. Kadang-kadang orang dengan bahan-bahan yang mengenaskan mengerahkan segenap daya, perhatian, dan dan cintanya untuk memanggang kuenya, sehingga menghasilkan kue yang terlezat. Apa yang kita lakukan dengan bahan-bahanlah yang membuat kue jadi berbeda.

Saya punya beberapa teman yang memiliki bahan yang menyedihkan dalam hidupnya: Mereka lahir dalam kemiskinan, korban kekerasan terhadap anak, tidak pintar disekolah, mungkin cacat dan tidak mahir berolahraga. Namun segelintir kwalitas yang mereka miliki diracik dengan sangat baik, sehingga menghasilkan kue yang begitu mengagumkan. Saya betul-betul mengagumi mereka. Kenalkah ada dengan orang-orang seperti ini?

Saya juga mempunyai beberapa temn yang mempunyai bahan-bahan terbaik untuk menjalani hidup mereka. Keluarga mereka berkecukupan dan penuh kasih sayang, mereka cerdas disekolah, berbakat dalam olahraga, berpenampilan menarik,dan terkenal, namun mereka menyia-nyiakan masa mudanya dengan obat-obatan terlarang atau alkohol. Kenalkah anda dengan orang-orang seperti ini?

Setengah dari karma adalah bahan-bahan yang kita miliki. Setengah sisanya, bagian paling menentukan, adalah apa yang kita lakukan dengan bahan-bahan tersebut dalam hidup ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar